Selasa, 28 Januari 2014

Deteksi Gejala Penyakit Miom Secara Dini Agar Bisa Diobati

Deteksi Gejala Penyakit Miom Secara Dini Agar Bisa Diobati 

Penyakit miom sering tidak disadari oleh kebanyak wanita, karena miom yang masih kecil relatif tidak menunjukan indikasi yang mudah diketahui oleh para wanita. Penyakit miom dibanyak kasus memang masih tergolong tidak berbahaya, walapun segala kemungkinan buruk bias saja terjadi yaitu penyakit miom berubah menjadi kanker.

Bentuk penyakit miom adalah berupa benjolan bulat yang ukurany bervariasi, penyakit miom bisa mencapai seberat 5kg. Bisa tumbuh di bagian dinding luar rahim, pada otot rahimnya, atau bisa juga pada bagian dinding dalam rahim sendiri.

 

Apa itu penyakit miom?
Penyakit miom bisa dikatakan sebagai tumor jinak yang ada dinding rahim wanita. Ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa tumor ini ditimbulkan oleh rangsangan hormon estrogen. Penyakit miom bisa timbul dibeberapa tempat sekaligus, dan pada umumnya menyerang wanita yang masih produktif 
Apa penyebab penyakit miom?
Para ahli di dunia kedokteran menduga bahwa penyakit miom muncul karena pengaruh aktifitas hormon. Ada juga teori yang menyebutkan bahwa penyakit miom terjadi karena jumlah reseptor esterogen lebih tinggi bila dibandingkan jaringan otot kandungan. 
Bagaimana gejala penyakit miom?
Spesifikasi gejala penyakit miom tidak bisa terlihat jelas, karena jika miom masih kecil maka sipenderita tidak bisa merasakan efek yang timbul dari penyakit gangguan reproduksi ini.
Namun pada umumny gejala penyakit miom dapat dilihat dari indikasi-indikasi sebagai nerikut:

  • Merasakan nyeri pada bagian perut dan pinggul, dan juga perut terasa penuh atau kenyang
  • Merasakan nyeri saat berhubungan badan dengan suami
  • Biasany sulit mendapatkan kehamilan maka jika suatu pasangan sudah lebih dari 3 bulan tapi belum hamil sebaiknya pergi ke dokter untuk dilakukan USG dan pemeriksaan
  • Atau bagi wanita yang sudah hamil tapi mengalami keguguran saat kandunganya masih beberapa bulan
  • Merasakan sakit yang tidak lebih saat menstruasi
  • Merasakan ada penekanan serta merasakan kekenyalan pada perut bagian bawah.
  • Saat miom sudah membesar maka akan terjadi penekanan pada organ tubuh lain disekitarnya.
  • Saat miom sudah besar maka akan mengalami sulit uang ari besar ( BAB )
Ada berapa jenis penyakit miom?
Dilihat dari lokasi dimana tumbuhnya, penyakit miom bisa dikategorikan dalam tiga jenis yaitu:
  • Miom yang tumbuh d idalam rahim ( Miom Uteri ), miom jenis ini adalah miom yang paling beresiko fatal karena  maka wanita akan sulit hamil dan jika sudah membesar maka harus dilakukan pengangkatan karena jikapun hamil maka akan mengganggu janin.
  • Miom yang tumbuh di rongga rahim, miom jenis ini jika sudah membesar maka bisa menutup rahim sehingga akan menutup kemungkinan sperma masukdan akibatnya wanita akan sulit hamil
  • Miom yang tumbuh dinding luar rahim, walaupun miom ini tumbuh di dinding luar rahim tetap saja tidak bisa dianggap biasa
Apa resiko dari penyakit miom?
Pada penderita penyakit miom resiko yang didapat adalah kesulitan untuk bisa segera hamil. Dan walaupun miom termasuk dalam kategori tumor jinak namun jika tidak segera ditangani akan berakibat buruk.  Jika miom yang menyerang adalah miom jenis uteri yang tumbuh didalam rahim resiko fatal yang didapat adalah pengangkatan kandungan dan itu artinya siwanita tidak akan bisa hamil selamanya.
Bagaimana cara mencegah penyakit miom?
Cara mencegah penyakit miom sifatnya adalah bagaimana mendeteksi sedini mungkin apakah kita wanita terkena miom atau tidak, caranya adalah memahami gejala penyakit miom, jika terasa mengalami banyak gejala segeralah kedokter untuk melakukan USG dan pemeriksaan. 
Bagaimana Cara mengobati penyakit miom?
Cara mengobati penyakit miom biasanya adalah dengan melakukan pengaturan hormon estrogen. Pil KB juga biasanya akan diberikan kepada penderita miom karena bisa mengurangi atau menahan laju pembesara benjolan. Dan mungkin banyak juga wanita yang berhasil sembuh dari penyakit miom dengan menggunakan obat herbal. Namun semua haruslah berkonsultasi dengan dokter. 
Artikel diatas hanyalah sebuah informasi pengenalan terhadap sebuah penyakit dan bukan merupakan rujukan ataupun keterangan medis resmi. Berkonsultasilah dengan dokter sebagai tenaga profesional dibidang kesehatan untuk informasi lebih detail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar